Inggris masih menyisakan dua wakilnya di dua kompetisi Eropa musim ini. Manchester City berada di semifinal Liga Champions dengan lawan Real Madrid. Sedangkan wakil lainnya, Liverpool, ada di semifinal Liga Europa melawan Villareal.
Kedua kesebelasan tersebut jelas masih punya peluang untuk juara yang berarti bisa mengubah jatah tim Inggris di Eropa musim depan. Karena peraturannya, juara kompetisi Eropa bakal otomatis punya hak berlaga kembali musim selanjutnya. Lalu bagaimana cara menentukan kesebelasan mana saja yang punya hak berlaga di Eropa tersebut?
Peraturan umumnya di Inggris adalah peringkat pertama sampai ketiga Liga Primer otomatis berlaga di fase grup Liga Champions. Sedangkan peringkat keempat lolos ke Liga Champions dengan menjalani babak penyisihan terlebih dahulu.
Sementara jatah di Liga Europa diberikan kepada juara Piala FA dan juara Piala Liga. Selain itu, peringkat kelima pun lolos namun harus melalui fase kualifikasi Liga Europa terlebih dahulu. Jika juara Piala FA dan Piala Liga ada di peringkat lima besar, maka jatah tersebut akan turun ke peringkat liga tertinggi yang ada di bawah posisi kesebelasan tersebut, bukan runner-up turnamen.
Total jatah yang diterima Inggris untuk Liga Champions adalah 3 ke grup + 1 kualifikasi. Jatah ini berbeda-beda untuk setiap negara, tergantung koefisien UEFA yang berlaku. Untuk memahami perhitungan koefisien ini silakan baca tautan berikut: Cara UEFA Menghitung Koefisien Klub
Namun sesuai peraturan yang sudah mulai berlaku musim lalu, juara Liga Europa mendapat hak berlaga di Liga Champions berikutnya. Sehingga seaindainya Liverpool bisa juara Liga Europa, jatah tim Inggris di Liga Champions bisa bertambah menjadi 5 musim depan, yang merupakan kuota maksimal.
Liverpool (jika juara) bisa berlaga langsung ke fase grup atau kualifikasi terlebih dahulu, tergantung pada siapa yang menjadi juara Liga Champions. Jika yang menjadi juara (tim manapun) lewat jalur liga domestik otomatis ke babak grup Liga Champions, maka Liverpool dapat langsung menuju fase grup. Sementara jika tim juara lolos ke babak grup Liga Champions dengan status sebagai juara, tak dibarengi dengan jalur liga domestik, maka Liverpool akan memulai Liga Champions dari babak kualifikasi.
Simulasinya seperti ini, anggap saja Manchester City juga jadi juara Liga Champions. Jika posisi City berada minimal di peringkat ketiga liga yang berarti otomatis lolos fase grup, Liverpool juga akan langsung ke fase grup. Tetapi andai City terlempar dari peringkat tiga besar, haknya untuk di fase grup UCL berasal dari juara, bukan liga, maka Liverpool akan berlaga musim depan dari kualifikasi. Peraturan ini dibuat untuk mengatur jumlah kesebelasan yang berlaga di kompetisi Eropa tersebut.
Jika Liverpool berhasil menjadi juara Liga Europa dengan skenario pertama maka peringkat empat klasemen yang tetap akan berlaga di UCL melalui kualifikasi. Sehingga secara sederhana dapat dipastikan status juara Liverpool tidak akan mengubah banyak, karena jatah tim dari Inggris sudah bertambah dengan Liverpool sebagai juara.
Lain lagi persoalan seandainya Manchester City terlempar dari empat besar namun berhasil juara Liga Champions, dan Liverpool juara Liga Europa. Maka yang menjadi wakil Inggris di Eropa adalah peringkat pertama sampai ketiga klasemen ditambah Man City dan Liverpool. Sedangkan peringkat empat harus menepi ke Liga Europa karena kuota maksimal lima tim di Liga Champions dari satu negara.
YOUR ADS HERE !!!